Musik

Minggu, 24 Juli 2016

Kisah Perjalanan Hidup Santoso Hingga Akhir Ajalnya



Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, hasil identifikasi sementara jenazah yang tewas tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala di Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016), adalah Santoso.

Lalu siapa sebenarnya Santoso alias Abu Wardah, gembong teroris yang sudah lama bersarang di Poso, Sulawesi Tengah, dan menjadi target utama Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar (Mabes) Polri?

Densus 88 mencatat Santoso menjadi dalang sejumlah aksi teror di negeri ini, seperti penembakan polisi di Pondok Aren, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Selain itu, ia membuat aksi teror di Poso dan menewaskan anggota TNI.




Kisah awal, sebelum Santoso masuk ke dalam jaringan teroris, ia memiliki usaha menjual buku-buku Islami di Jalan Tamborana, di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Lokasi kios Santoso di pinggir jalan, sehingga seringkali menjadi tempat mampir dan membeli orang.

Masyarakat di Dusun Bakti Agung, Desa Tambarana Trans, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, yang menjadi tempat tinggal Santoso dan keluarganya bahkan tak mempercayai bahwa ia yang mencari nafkah dengan berjualan buku keliling, sayur, buah-buahan dan terkadang menjadi buruh bangunan, bisa menjadi pemimpin aksi teror.




Kalau ditelusuri nama Santoso mencuat setelah mendalangi peristiwa penembakan anggota polisi di kantor Bank BCA, Palu, pada 25 Mei 2011.

Bila diterlusuri, Santoso dilirik oleh Ustad Yasin yang pada saat itu tengah merintis pendirian Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Poso.

Pada Februari 2012, Ustad Yasin mengangkat Santoso menjadi Qoid (ketua) bidang Asykari JAT wilayah Poso, karena Santoso saat itu masih memiliki dan menyimpan senjata api serta amunisi.
Pada akhir 2012 atau awal tahun 2013, Santoso bersama Daeng Koro mendeklarasikan berdirinya Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Sejak itu mereka melakukan perekrutan dan pelatihan militer (tadrib asykari) yang dilaksanakan beberapa kali di wilayah Pegunungan Biru, Poso Pesisir.

Santoso kemudian memimpin sejumlah pelatihan militer (tadrib asykari) yang dilaksanakan beberapa kali di Pegunungan Biru, Poso Pesisir Kabupaten Poso dan di pegunungan Malino Kecamatan Soyojaya, Kabupaten Morowali.

Para pesertanya berasal dari warga Poso, Morowali, Jawa, Kalimantan, Sumatera dan NTB.

Sejak Januari tahun ini Satuan Tugas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI berhasil mengepung Santoso alias Abu Wardah dan kelompoknya di Pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah.





Satgas Tinombala juga berhasil memutus komunikasi antara Santoso dan kelompoknya dengan para simpatisan dan keluarganya.

Karena semakin terdesak, beberapa orang pengikut Santoso pun akhirnya memilih turun gunung dan menyerah, sehingga kekuatan kelompok Santoso semakin melemah.

Pada tanggal 18 Juli, Terjadi baku tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris di Pegunungan Sambarana, Poso.

Dalam baku tembak itu, pimpinan MIT yang selama ini diburu, Santoso alias Abu Wardah diduga tewas tertembak.



Peristiwa baku tembak itu terjadi sekitar pukul 17.00 WITA.

Tim Satgas Tinombala awalnya menemukan lima orang tak dikenal, yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan.

Dua laki-laki terkena tembakan polisi, salah satunya diduga Santoso. Sementara 3 orang lain berhasil melarikan diri.


Lahir: 21 Agustus 1976 di Tentena, Poso
1990 -  Berjualan Panci dan Sayuran
1999 -  Nama Santoso Mencuat dalam konflik Poso Jilid I
2004 - Merampok Mobil Distributor Rokok
2010 - Santoso Mendirikan JAT di Poso
2011 -  Kelompok Santoso Merampok Bank dan Membunuh Polisi
2012 -  MIT Dipimpin oleh Santoso
2014 -  Santoso Baiat ke ISIS
18 Juli 2016- Diduga Tewas dalam baku tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris di Pegunungan Sambarana, Poso

Teror Santoso 2011
22 Februari- Peledakan Bom di Korowouw
25 Mei- Menembak Polisi di kantor BCA Palu

Teror Santoso 2012
15 November-Penyerangan Mapolsek Poso Pesisir Utara
16 November- Pembunuhan 2 Anggota Polisi
22 November- Bom Pos Lantas Smaker
20 Desember- Penyerangan Patroli Brimob di Kalora
25 Desember- Bom Pos Natal di Pasar Sentral Poso

Teror Santoso 2013
14 Mei- Bom di Mapolres Palu
18 Mei- Bom di Mapolres Palu Timur
3 Juni- Bom Bunuh Diri di Polres Poso

Teror Santoso 2014
10 Juni- Penembakan Mapolsek Poso Pesisir Utara
7 November-Penyerangan Mobil Taktis Brimob

Teror Santoso 2015
16 Januari- Pembunuhan 3 Warga Sipil
17 Agustus- Penembakanm Anggota Polisi
29 November- Penembakan Anggota TNI

Teror Santoso 2016
Penembakan Seorang Anggota Polisi di Sanginora.

Semoga Negeri kita semakin Damai dan Aman, Para Teroris segera di musnahkan dari NKRI.

2 komentar:

  1. Kasihan bro, ya klo matinya msuk surga n ketmu bidadari, klo sebliknya, apa tdk akn merugi selmnya.

    BalasHapus
  2. Kasihan bro, ya klo matinya msuk surga n ketmu bidadari, klo sebliknya, apa tdk akn merugi selmnya.

    BalasHapus